25 TAHUN DOMPET DHUAFA: Kokohkan Ekosistem Dhuafa Nan Berdaya

Jakarta – Mewujudkan harapan dan impian, sejatinya harus terus dipupuk dan diberdayakan agar terjadi perubahan yang diinginkan. Manusia tidak bisa berpangku tangan, menunggu keajaiban datang dengan sendirinya. Dibutuhkan upaya agar apa yang ada dalam kepala, bisa diraih oleh tangan. Semua itu bisa diwujudkan dengan mengerahkan segala kemampuan serta fasilitas penunjang. Namun apa jadinya jika ia ditakdirkan sebagai orang miskin? Bahwa untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya saja sulit. Lalu dengan cara apa mimpi dan harapannya dapat tercapai? Selain pada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Kuasa, kemanakah mereka mengadukan nasibnya?

 

Kemanakah Orang Miskin Mengadu?

Pertanyaan di atas, masih relevan untuk ditanyakan saat ini. Ketika kemudian masih banyak didapati orang miskin di sekitar kita. Kemanakah orang miskin harus mengadu, saat kebutuhannya tak mampu ia penuhi? Kepada sesama orang miskin? Pada para mafia yang kini terang benderang menggerogoti kekayaan alam Indonesia? Atau pemerintah, yang berbagai kebijakannya seringkali memihak pada kepentingan politis segelintir pihak?

 

Dibutuhkan sebuah wadah keummatan yang kokoh dan kukuh dalam membantu serta membela kepentingan kaum marjinal. Wadah ini harus merupakan lembaga yang terpercaya, kredibel. Sehingga masyarakat yang datang yakin, bahwa persoalan mereka akan menemukan jalan keluarnya disana. Ialah Dompet Dhuafa, salah satu wadah ummat di Indonesia yang telah dengan setia dan gigih menolong setiap masyarakat miskin dan yang membutuhkan bantuan. Sebuah lembaga, yang tidak mengenal batasan SARA.

 

Sejarah 25 Tahun Dompet Dhuafa Republika

Dompet Dhuafa Republika¹, atau kini yang lebih populer dengan nama Dompet Dhuafa, adalah lembaga nirlaba yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF), serta dana lain yang halal dan legal, baik perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga. Gagasan pendirian organisasi ini dilatar belakangi sebuah empati kolektif komunitas jurnalis Republika, hasil pergulatan batin realitas antara interaksi intens dengan masyarakat miskin, namun di sisi lain kerap bergumul dengan kaum berpunya. Sehingga muncullah wacana menggalang kebersamaan untuk peduli kaum dhuafa. Empat wartawan perintis yakni Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip dan Eri Sudewo di awal tahun 1993, bersatu sebagai Dewan Pendiri lembaga independen DOMPET DHUAFA REPUBLIKA (disingkat Dompet Dhuafa).

Pengumpulan dan penyaluran zakat 2.5% dari penghasilan yang dimotori oleh para wartawan media ini dimulai sejak lahirnya Harian Umum REPUBLIKA di tahun 1993. Dana tersebut dikumpulkan dan kemudian didayagunakan langsung kepada dhuafa yang berhak. Memanfaatkan sela-sela waktu dalam bekerja, menjadikan dana yang terkumpul serta pendayagunaannya, ternyata belumlah maksimal. Demi profesionalisme, DD memformalkan lembaganya pada tanggal 2 Juli 1993. Dimana prinsip dasar moralnya ialah Jujur, Amanah dan Ihsan.

Kedudukan lembaga Dompet Dhuafa non-politik, netral-objektif, independen, non-rasial. Dengan prinsip manajerial yang transparan, profesional, dapat dipertanggung jawabkan, berdayaguna, berhasilguna, serta berorientasi pada perbaikan terus menerus. Dalam pengembangan lembaga, DD bergerak inovatif, kreatif, berorientasi pada social entrepreneurship, dan investasi sosial. Hal ini mengacu pada hukum fiqh dari ZISWAF itu sendiri, bahwasanya bukan ibadah ritual semata, namun mencakup tiga unsur sekaligus yakni Muzaki (donatur), Amil  (kreator program pemberdayaan) dan Mustahik (orang yang berhak menerima bantuan/kaum dhuafa). Tujuan akhirnya ialah mengubah posisi mustahik agar mampu naik kelas­ menjadi muzaki. Dengan demikian, secara keseluruhan inti aktivitas Dompet Dhuafa terangkum dalam “M3”:

  • Menyantun Dhuafa
  • Menjalin Ukhuwah
  • Menggugah Etos Kerja

 

Dalam pengelolaan wakaf, DD membuat Badan Wakaf dengan representasi masyarakat sebagai stakeholder lembaga. Perwakilan masyarakat ini berperan menjaga lembaga keep on track mendedikasikan aktivitas lembaga, hanya untuk kepentingan masyarakat. Dimana profil pengelola Badan Wakaf terpilih secara terbuka berdasarkan reputasi, kredibilitas dan integritas personal terpilih.

Jelang 25 Tahun Kedua, Dompet Dhuafa Kuatkan Ekosistem Pemberdayaan Dhuafa

Memasuki usia ke- 25 tahun, DD mencoba berkolaborasi dengan membawa budaya masyarakat Indonesia untuk terus bersama memajukan bangsa. Dimana saat ini masih terdapat 29 juta orang miskin di Indonesia. Sementara itu, dari total 176,74 juta peserta BPJS Kesehatan, sebanyak 92 juta (52%) diantaranya ialah merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI) menurut data Kementrian Kesehatan. Indonesia sebagai negara dengan tingkat kesenjangan paling tinggi urutan ke-4 di dunia. Kekayaan per orang meningkat 6 kali lipat selama periode 2000-2016, namun menurut standar internasional, kekayaan rata-rata orang Indonesia masih rendah. 

Total harta empat orang terkaya di Indonesia, tercatat 25 miliar dollar AS. Setara dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin.

(Oxfam International)

 

Melihat fakta di atas, DD bergerak dan mengembangkan diri sedemikian rupa. Kini DD memiliki 17 cabang dan perwakilan dalam negeri, 5 cabang luar negeri, 9 kantor layanan, 138 program, 18 gerai layanan kesehatan cuma-cuma, 5 rumah sakit, 4 sekolah, 7 outlet Dayamart, 1 outlet De Fresh dan  11 unit bisnis. Dimana sebagian besar pertumbuhannya merupakan hasil pendekatan Dompet Dhuafa terhadap khasanah budaya lokal. 

Dalam kesempatan khusus pada tanggal 30 Januari yang lalu, Dompet Dhuafa menyelenggarakan sosialisasi dan laporan kepada publik mengenai sepak terjang kiprah DD hingga tahun 2017 yang lalu. Dengan mengusung tema Public Expose Dompet Dhuafa 2018,  program pemberdayaan DD terhadap kaum dhuafa dipaparkan dengan begitu gamblang. Berawal dari zakat, salah satu dampak positif program M3 terhadap SDG’s (Sustainable Development Goals) ialah mengurangi jumlah Rumah Tangga Miskin sebesar 78%. Angka ini didapat sebagai hasil dari perubahan pendapatan setelah program intervensi DD pada kaum dhuafa. Terjadi signifikansi akibat value added disana.

Berangkat dari realitas itu, DD kemudian menargetkan bahwa di tahun 2018 ini untuk membantu mengentaskan kemiskinan sebesar 23%, dibutuhkan minimal Rp 91 juta dana yang terhimpun. Salah satu sumber dana yang diharapkan berasal dari dana wakaf. Dimulai dari pencanangan Indonesia Wakaf Summit 2017 demi meningkatkan kesadaran masyarakat berwakaf. Gerakan Sejuta Wakif menjadi terobosan baru dengan nilai partisipasi wakaf setidaknya Rp 10.000/orang, diharapkan target ini tercapai dengan sukses. Dalam mengelola aset wakaf, DD memiliki unit usaha yang bergerak dalam Manajemen Properti Wakaf. 16 aset wakaf telah dikelola MPW hingga saat ini, diantaranya Rumah Cahaya, Ruko Graha Harapan, dan Philantrophy Building. Tak lupa, Kampus Bisnis Umar Usman merupakan salah satu aset wakaf yang didirikan sejak 2013. Dalam waktu dekat, diharapkan pula segera terbit program ventura wakaf.

“Dompet Dhuafa selama perjalanan 25 tahun ini, semakin menguatkan potensi lokal dengan menjalankan konsep Social Enterprise seperti program Green Horti dan Kebun Indonesia Berdaya” tutur drg. Imam Rulyawan MARS., Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi pada Selasa, 30 Januari 2018 yang lalu. Hingga tahun 2017, jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa mencapai 16,80 juta jiwa dan layanan. Sementara jumlah penerima manfaat Dompet Dhuafa khusus di tahun 2017 sendiri sebanyak 1,76 juta jiwa dan layanan, yang merupakan sinergi antara DD Filantropi dengan DD Social Enterprise. Untuk penerima manfaat yang berada di luar negeri, sejumlah 82.882 jiwa dan layanan. Kedua divisi terus saling bahu membahu dalam melebarkan sayap membangun program keberlanjutan.

Bapak Iwan Ridwan selaku Direktur Dompet Dhuafa Social Enterprise mengatakan, “Penguatan dan pengembangan DDSE yang profesional menuju kemandirian usaha, dalam rangka meningkatkan nilai-nilai sosial dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG).” Dimana CSR focus dari Dompet Dhuafa ialah dengan bekerja sama dengan 11 perusahaan di Indonesia. Melalui unit usaha DD Niaga dan DD Travel, selama tahun 2017 pada bidang retail bisnis telah dikembangkan unit usaha Daya Mart. Model bisnis retail berbasis pemberdayaan dengan konsep mengarahkan 100% kepemilikan untuk kaum dhuafa, sebagai sentra ekonomi masyarakat menengah kebawah. 

 

Sumatera Barat menjadi pilot project area pengembangan outlet Daya Mart. Enam gerai berhasil dibuka sepanjang 2017 dibawah manajemen DD Niaga. Produk UMKM lokal diberi ruang pemasaran melalui Daya Mart ini. Bekerja sama dengan warung dan kios di sekitar Daya Mart, bertujuan menguatkan permodalan serta jaringan distribusi antar pelaku bisnis. Akan halnya di bidang agro industri, Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) melalui PT. Karya Masyarakat Mandiri (KMM) dengan program Indonesia Berdaya telah mengolah lahan seluas 8.5 hektar. Terletak di Subang – Jawa Barat, aneka tanaman buah seperti buah naga, nanas, pepaya, jambu kristal, dan alpukat ditanam dengan metode tumpang sari. Kedepannya di perkebunan tersebut akan dibangun pabrik ekstrak buah dan makanan olahan (selai, sirup dan lainnya). Diharapkan dapat menyerap tenaga kerja serta menjadikan kaum dhuafa padat karya. 

Di sisi lain, DDSE di bidang kesehatan mengembangkan social hospital network, yaitu rumah sakit berbasis wakaf khusus melayani warga dhuafa. Saat ini sudah berdiri 5 rumah sakit berbasis wakaf, yakni RS. Rumah Sehat Terpadu, RS. Aka Medika Sri Bawono – Lampung Timur, RSIA Sayidah – Jakarta Timur, RS Mata Ahmad Wardi – Serang, dan RS Lancang Kuning – Riau. Mengangkat konsep social hospital network, setiap rumah sakit afiliasi Dompet Dhuafa kedepannya akan dikelilingi minimal empat klinik feeder BPJS. Sehingga bisa melayani kaum dhuafa lebih banyak.

Menjangkau wilayah bencana, DD Konstruksi memberi solusi rekonstruksi infrastruktur akibat bencana yang menimpa masyarakat. Dan kesemua bidang itu, dirancang ulang kedepannya menjadi satu zona. 

Zona Madina, ialah kawasan terintegrasi untuk membangun peradaban serta pemberdayaan sosio-ekonomi  serta pengembangan nilai religi dengan masjid sebagai pusat kawasan.”

Dalam skala internasional, DD konsisten dengan aksi kemanusiaan kepada para pengungsi korban perang di Kamp Harjelle, Suriah di bulan Februari 2017 berupa bantuan bahan makanan dan obat-obatan. Lalu pada September 2017  dengan dukungan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) para pengungsi Kamp Cox’s Bazar mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dari  relawan DD.

Jumlah relawan DD telah mencapai 8.481 orang tersebar di seluruh Indonesia pada 2017, meningkat 21.5% dibanding 4 tahun yang lalu. Sementara itu, di tahun yang sama, DD telah menghimpun dana sebesar 340.78 Milyar dengan penyaluran sebesar 274.82 Milyar. Lima pilar pondasi pengembangan kesejahteraan masyarakat Indonesia dicanangkan Dompet Dhuafa yakni Pendidikan Kesehatan, Ekonomi, Sosial dan Dakwah.

Milestone Dompet Dhuafa dikukuhkan pada 31 Agustus 2016, dengan mendapat anugerah RAMON MAGSAYSAY AWARDS sebagai lembaga kedua dari Indonesia (setelah KPK) yang dianggap memiliki integrity in governance, courageous service to the people, and pragmatic idealism within a democratic society². Guna menjadi stakeholder yang baik, wajib melakukan tata kelola yang dapat dipertanggung jawabkan untuk kemudian menjalani audit publik. Mulai dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan. Dengan demikian kepercayaan publik akan terbangun secara organik dan terwujud apa yang disebut Good Corporate Governance (GCG) seperti telah disebut di atas.

 

” Membentang Kebaikan, Bekerja Keras Atas Nama Kemanusiaan “

InsyaAllah, dalam mengarungi 25 tahun kedua ini, Dompet Dhuafa bertekad membentang kebaikan dengan terus menguatkan ekosistem pemberdayaan dhuafa. 

 


¹) Dompet Dhuafa Republika, Direktori Organisasi Pengelola Zakat di Indonesia, Forum Zakat (FOZ), Manpro, Jakarta, 2001

²) http://www.rmaward.asia

3 thoughts on “25 TAHUN DOMPET DHUAFA: Kokohkan Ekosistem Dhuafa Nan Berdaya

Add yours

  1. Sebagai pengurus ICMI Pusat saya turut bangga atas perkembangan “cucu” ICMI yaitu DD yg dikembangan “anak” ICMI yaitu Republika …sukses selalu

    Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑